PERHATIAN!...Hati-hati terhadap penipuan. Hindari Lowongan Kerja yang meminta Anda Transfer Sejumlah uang | Jika menemukan bisa dipastikan hal tersebut adalah penipuan

Tuesday, September 22, 2015

TEORI PERMINTAAN UANG TUNAI (bagian 1)



1.3.1 Teori permintaan uang tunai menurut teori klasik

Teori permintaan uang tunai menurut teori klasik tercermin dalam teori kuantitas uang dengan bentuk formulasi sbg:
MV=PT................................................................(1.1)

Keterangan:
M = jumlah uang tunai yang diminta.
V= Pertukaran uang dari satu pelaku ekonomi ke yang lain dalam 1 periode.
P= tingkat harga umum.
T=volume barang yang ditransaksikan.

adanya asumsi full employment mangakibatkan nilai T menjadi constant (tidak berubah) dan V juga tetap karena tidak terjadi perubahan kelembagaan keuangan. Sehingga variable M hanya mempengaruhi variable P secara proporsional. bentuk formulasi MV=PT dapat diubah menjadi bentuk lai, yaitu:
M = 1/V (PT).....................................................(1.2)
1/V = k
PT  = Y
M  = Ky............................................................. (1.3)

Yang menunjukan bahwa M atau jumlah uang tunai yang diminta adalah sebesar kY atau sebesar proporsi tertentu dari pendapatan.
Teori klasik menjelaskan bahwa masyarakat melakukan permintaan uang tunai untuk tujuan transaksi (Mt) dan berjaga-jaga (Mj). dalam beberapa buku teks, symbol Mt dan Mj ditulis dalam jumlah lain, yaitu Lt dan Lj. Jumlah uang tunai yang diminta dipengaruhi oleh tingkat pendapatan secara positif. Artinya apabila tingkat pendapatan naik maka jumlah uang yang diminta untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga akan meningkat dan sebaliknya. Teori klasik mengansumsikan bahwa bentuk kekayaan masyarakat seluruhnya diwujudkan dalam bentu uang tunai yang lebih liquid dari pada bentuk kekayaan lainnya. Secara sistematis, teori permintaan uang tunai menurut teori klasik adalah:
Md = f (Y)
keterangan:
Md =  Jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
dalam buku lain symbol Md ditulis juga Li
Md = Mt + Mj
Y = tingkatpendapatan
secara grafis, teori permintaan uang tunai menurut teori klasik digambarkan sebagai berikut:
Md = Mt + Mj
Md = Mt + Mj = f (Y)
Md = Mt + Mj

gambar 1.3 Grafik permintaan uang menurut teori klasik

Apabila dihubungkan dengan penjelasan bahwa tingkat pendapatan naik maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga akan meningkat dan sebaliknya maka hubungan antara tingkat pendapatan dan jumalah uang yang diminta searah ditunjukan dengan slope fungsi yang bertanda positif.
Contoh fungsi permintaan uang meneurut klasik adalah sebagai berikut:
Md = 0,25Y
yang artinya apabila tingkat pendapatan Rp. 1.000.000 maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga adalah sebanyak 0,25 x Rp.1.000.000 = Rp.250.000 dan apabila tingkat pendapatan Rp.2.000.000 maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga adalah sebanyak 0,25 x Rp.2.000.000 = Rp.500.000.

1.3.2 Teori permintaan uang tunai menurut John maynard Keynes

Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat melakukan permintaan uang tunai untuk tujuan memenuhi kebutuhan ( transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi) Permintaan uang tunai untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperioleh masyarakat sedang permintaan uang tunai untuk tujuan spekulasi dipengaruhi tingkat bunga.
menurut John maynard Keynes terdapat tiga tujuan seseorang memegang uang tunai, yaitu motif  transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi.  Disamping itu Keynes juga bahwa seseorang akan mengalokasikan bentuk kekayaan yang dimilikinya dalam bentuk uang tunai yang liquid dan kepemilikan surat berharga (misalnya obligasi) yang kurang liquid. bentuk kekayaan ynag liquid dalam bentuk kekayaan yang sangat mudah diuangkan sedangkan bentuk kekayaan yang kurang liquid adalah bentuk kekayaan yang tidak mudah diuangkan karena surat berharga tersebut harus menunggu jatuh tempo untuk dicairkan terlebih dahulu.

1.3.2.1 Permintaan Uang tunai untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga

Permintaan Uang tunai untuk tujuan transaksi menunjukan jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan membiyayai transaksi atau pengeluaran yang sifatnya rutin. Misalnya membayar uang rumah, permintaan uang tunai untuk tujuan berjaga-jaga menujukan jumlah uang tun ai yang diminta untuk tujuan membiyayai transaksi atau pengeluaran yang sifatnya bukan rutin dan bukan bersifat spekulatif.
Secara grafis, teori permintaaan uang tunai untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga menurut teori John maynard Keynes digambarkan sebagai berikut:
Md = Mt + Mj
Md = Mt + Mj = f (Y)
Md = Mt + Mj

1.3.2.2 permintaan uang untuk tujuan spekulasi

Menunjukan jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan pembiyayaan transaksi pengeluaran yang sifatnya spekulatif. Misalnya membeli surat berharga (obligasi). jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan spekulatif dipengaruhi secara negatif oleh tingkat bunga. Artinya semakin tingggi tingkat bunga semakin sedikit jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan spekulasi, dan sebaliknya. Hubungan yang tidak searah antara tingkat bunga dengan jumlah uang tunai untuk tujuan spekulasi karena adanya opportunity cost of holding money atau ongkos pemegang tunai.
ongkos pemegang tunai adalah ongkos yang harus dibayar seseorang yang menyimpan uang tunai di rumah,orang tersebut akan menanggung ongkos sebesar bunga yang diperoleh seandainya menyimpan uang di lembaga keuangan. Semakin besar bunga yangditawarkan oleh lembaga keuangan semakin besar pula ongkos memegang uang tunai, sehingga akan mengurangi jumalah uang tunai yang di minta untuk tujuan spekulasi disimbolkan dengan Ms atau dapat disimbolkan dengan L2. secara grafis, teori permintaan uang tunai untuk tujuan spekulasi menurut teori John Maynard Keynes
digambarkan sebagai berikut:

Grafik permintaan uang menurut Keynes untuk tujuan spekulasi

Secara sistematis teori permintaan uang tunai menurut teori John Maynard Keynes secara keseluruhan adalah:
Md = Mdtb + Msp = f (Y, i)

keterangan:
Md = jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi, jaga-jaga, dan spekulasi.
Mdtb = jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan spekulasi, dengan symbol Msp dituliskan dengan symbol lain, yaitu Li.
Msp = jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan spekulsi, symbol Msp dituliskan dengan symbol lain, yaitu L2.
Y = Tingkat pendapatan
I = tingkat bunga.

Contoh fungsi permintaan uang tunai untuk tujuan transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi menurut teori John Maynard Keynes adalahsebagai berikut;
Md = Mt + Mj + Msp = 0,15Y + 0,10Y – 5i + 101 = 0,25Y 5l +101
apabila tingkat pendapatan Rp.1000.000 dan tingkat bunga 10% maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi adalah sebanyak (0,25 x Rp.1.000.000) – (5 x 10%) + 101 = Rp.250.100,50 dan apabila tingkat pendapatan Rp.2.000.000 dan tingkat bunga 20% maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi adalah sebanyak (0,25 x Rp.2.000.000) – (5 x 20%) + 101 = Rp.500.100