1.3.1 Teori
permintaan uang tunai menurut teori klasik
Teori permintaan uang tunai menurut teori klasik tercermin dalam teori kuantitas uang dengan bentuk formulasi sbg:
MV=PT................................................................(1.1)
Keterangan:
M = jumlah uang tunai yang diminta.
V= Pertukaran uang dari
satu pelaku ekonomi ke yang lain dalam 1 periode.
P= tingkat harga umum.
T=volume barang yang ditransaksikan.
adanya asumsi full employment
mangakibatkan nilai T menjadi constant (tidak berubah) dan V juga tetap karena
tidak terjadi perubahan kelembagaan keuangan. Sehingga variable M hanya
mempengaruhi variable P secara proporsional. bentuk formulasi MV=PT dapat
diubah menjadi bentuk lai, yaitu:
M = 1/V (PT).....................................................(1.2)
1/V = k
PT = Y
M =
Ky............................................................. (1.3)
Yang menunjukan bahwa M atau
jumlah uang tunai yang diminta adalah sebesar kY atau sebesar proporsi tertentu
dari pendapatan.
Teori klasik menjelaskan bahwa
masyarakat melakukan permintaan uang tunai untuk tujuan transaksi (Mt) dan
berjaga-jaga (Mj). dalam beberapa buku teks, symbol Mt dan Mj ditulis dalam
jumlah lain, yaitu Lt dan Lj. Jumlah uang tunai yang diminta dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan secara positif. Artinya apabila tingkat pendapatan naik maka
jumlah uang yang diminta untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga akan meningkat
dan sebaliknya. Teori klasik mengansumsikan bahwa bentuk kekayaan masyarakat
seluruhnya diwujudkan dalam bentu uang tunai yang lebih liquid dari pada bentuk
kekayaan lainnya. Secara sistematis, teori permintaan uang tunai menurut teori
klasik adalah:
Md = f (Y)
keterangan:
Md = Jumlah uang
tunai yang diminta untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
dalam buku lain symbol Md ditulis
juga Li
Md = Mt + Mj
Y = tingkatpendapatan
secara grafis, teori permintaan uang tunai menurut teori
klasik digambarkan sebagai berikut:
Md = Mt + Mj
Md = Mt + Mj = f (Y)
Md = Mt + Mj
gambar 1.3 Grafik permintaan uang menurut teori klasik
Apabila dihubungkan dengan penjelasan bahwa tingkat
pendapatan naik maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi dan
berjaga-jaga akan meningkat dan sebaliknya maka hubungan antara tingkat
pendapatan dan jumalah uang yang diminta searah ditunjukan dengan slope fungsi
yang bertanda positif.
Contoh fungsi permintaan uang meneurut klasik adalah sebagai
berikut:
Md = 0,25Y
yang artinya apabila tingkat pendapatan Rp. 1.000.000 maka
jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga adalah
sebanyak 0,25 x Rp.1.000.000 = Rp.250.000 dan apabila tingkat pendapatan
Rp.2.000.000 maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi dan
berjaga-jaga adalah sebanyak 0,25 x Rp.2.000.000 = Rp.500.000.
1.3.2 Teori
permintaan uang tunai menurut John maynard Keynes
Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat melakukan permintaan
uang tunai untuk tujuan memenuhi kebutuhan ( transaksi, berjaga-jaga, dan
spekulasi) Permintaan uang tunai untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga
mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperioleh masyarakat sedang permintaan
uang tunai untuk tujuan spekulasi dipengaruhi tingkat bunga.
menurut John maynard Keynes terdapat tiga tujuan seseorang
memegang uang tunai, yaitu motif
transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi.
Disamping itu Keynes juga bahwa seseorang akan mengalokasikan bentuk kekayaan
yang dimilikinya dalam bentuk uang tunai yang liquid dan kepemilikan surat
berharga (misalnya obligasi) yang kurang liquid. bentuk kekayaan ynag liquid
dalam bentuk kekayaan yang sangat mudah diuangkan sedangkan bentuk kekayaan
yang kurang liquid adalah bentuk kekayaan yang tidak mudah diuangkan karena
surat berharga tersebut harus menunggu jatuh tempo untuk dicairkan terlebih
dahulu.
1.3.2.1 Permintaan
Uang tunai untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga
Permintaan Uang tunai untuk tujuan transaksi menunjukan
jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan membiyayai transaksi atau
pengeluaran yang sifatnya rutin. Misalnya membayar uang rumah, permintaan uang
tunai untuk tujuan berjaga-jaga menujukan jumlah uang tun ai yang diminta untuk
tujuan membiyayai transaksi atau pengeluaran yang sifatnya bukan rutin dan
bukan bersifat spekulatif.
Secara grafis, teori permintaaan uang tunai untuk tujuan
transaksi dan berjaga-jaga menurut teori John maynard Keynes digambarkan
sebagai berikut:
Md = Mt + Mj
Md = Mt + Mj = f (Y)
Md = Mt + Mj
1.3.2.2 permintaan uang untuk tujuan spekulasi
Menunjukan jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan
pembiyayaan transaksi pengeluaran yang sifatnya spekulatif. Misalnya membeli
surat berharga (obligasi). jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan
spekulatif dipengaruhi secara negatif oleh tingkat bunga. Artinya semakin
tingggi tingkat bunga semakin sedikit jumlah uang tunai yang diminta untuk
tujuan spekulasi, dan sebaliknya. Hubungan yang tidak searah antara tingkat
bunga dengan jumlah uang tunai untuk tujuan spekulasi karena adanya opportunity
cost of holding money atau ongkos pemegang tunai.
ongkos pemegang tunai adalah ongkos yang harus dibayar
seseorang yang menyimpan uang tunai di rumah,orang tersebut akan menanggung
ongkos sebesar bunga yang diperoleh seandainya menyimpan uang di lembaga
keuangan. Semakin besar bunga yangditawarkan oleh lembaga keuangan semakin
besar pula ongkos memegang uang tunai, sehingga akan mengurangi jumalah uang
tunai yang di minta untuk tujuan spekulasi disimbolkan dengan Ms atau dapat
disimbolkan dengan L2. secara grafis, teori permintaan uang tunai untuk tujuan
spekulasi menurut teori John Maynard Keynes
digambarkan sebagai berikut:
Grafik permintaan uang menurut Keynes untuk tujuan spekulasi
Secara sistematis teori permintaan uang tunai menurut teori
John Maynard Keynes secara keseluruhan adalah:
Md = Mdtb + Msp = f (Y, i)
keterangan:
Md = jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi,
jaga-jaga, dan spekulasi.
Mdtb = jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan
spekulasi, dengan symbol Msp dituliskan dengan symbol lain, yaitu Li.
Msp = jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan spekulsi,
symbol Msp dituliskan dengan symbol lain, yaitu L2.
Y = Tingkat
pendapatan
I = tingkat bunga.
Contoh fungsi permintaan uang tunai untuk tujuan transaksi,
berjaga-jaga, dan spekulasi menurut teori John Maynard Keynes adalahsebagai
berikut;
Md = Mt + Mj + Msp = 0,15Y + 0,10Y – 5i + 101 = 0,25Y 5l
+101
apabila tingkat pendapatan Rp.1000.000 dan tingkat bunga 10%
maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi, berjaga-jaga, dan
spekulasi adalah sebanyak (0,25 x Rp.1.000.000) – (5 x 10%) + 101 =
Rp.250.100,50 dan apabila tingkat pendapatan Rp.2.000.000 dan tingkat bunga 20%
maka jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan transaksi, berjaga-jaga, dan
spekulasi adalah sebanyak (0,25 x Rp.2.000.000) – (5 x 20%) + 101 = Rp.500.100
No comments:
Post a Comment